Minggu, 21 November 2010

Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka

Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka


KUTIPAN

Kutipan adalah pinjaman pendapat dari seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan.

Kutipan sering kita pakai dalam penulisan karya ilmiah.Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak/belum menjadi pengetahuan umum,hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak/belum menjadi pendapat umum.Jadi pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan.

Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya.Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip,dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip:

1. Penulisan nama pengarang menggunakan nama akhir disertai tahun.

2. Jika pengarangnya dua orang, ditulis nama akhir kedua pengarang tersebut.

3. Jika pengarangnya lebih dari 2 orang, tuliskan nama akhir pengarang pertama diikuti dkk.

4. Jika nama pengarangnya tidak ada, yang dicantumkan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama koran.

5. Untuk karya terjemahan, nama pengarang yang dituliskan adalah nama pengarang asli.

6. Mengutip dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang berbeda, dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.

Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka.

Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung.

Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah.

Kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut .

Contoh kutipan langsung :

“Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++”

Contoh kutipan tidak langsung :

Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda.

Tujuan kutipan

1. menegaskan isi uraian

2. membuktikan apa yang dikatakan

3. menunjang apa yang diungkapkan


CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok.

Fungsi Catatan kaki adalah untuk mencantumkan sumber tulisan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

Sistem Penulisan Catatan Kaki :

1. Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.

2. Catatan kaki diketik berspasi satu.

3. Diberi nomor.

4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.

5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).

6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.

7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.

8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.

9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.

10. Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.

11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.

Tujuan Catatan Kaki(Footnote)

a. Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain
b. pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.

c. tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.

d. referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.

e. tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantmkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau bku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.

Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Selain itu fungsi yang lain adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.

Contoh :

a. Dengan seorang pengarang

Barry PD. (1998). Mental Health and Mental Illness. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.

b. Buku dengun dua atau tiga pengarang

Potter, P.A. & Perry, A.G. (1996). Fundamentals of Nursing: Concept, Process & Practice. (third edition). St. Louis: Mosby-Year Book.

c. Buku dengan banyak pengarang

Morris, Alton C. et. al. College English, the First Year. New York : Harcourt, Brace & World. Inc., 1964.

d. Kalau edisi berikutnya mengalami perubahan

Gleason, H. A. An Introduction to Descriptive Linguistics. Rev. ed.New York: Holt. Rinehart and Winston. 1961.

e. Buku yang terdiri dari dua jilid atau lebih

Intensive Course in English. 5 vols. Washington: English Language Service. inc.. 1964.


Catatan :

Kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka sering kali kita jumpai pada saat kita membaca suatu buku. Seperti kutipan yang dasarnya banyak digunakan oleh penulis untuk menambah ide yang nantinya akan dituangkan dan dikembangkan oleh penulis melalui karyanya. Sedangkan pada tulisan itu ada kata – kata yang belum banyak dimengerti, di catatan kakilah tempat untuk menerangkan dari kata – kata tersebut. Sementara berbagai sumber yang didapat oleh si penulis ditulis melalui daftar pustaka.

Ragam Ilmiah

Ragam Ilmiah Dalam Menulis Akademik


PENGANTAR

Kesatuan bahasa di kalangan akademik diwujudkan melalui pamakaian ragam bahasa ilmiah dalam kegiatan menulis akademik, baik secara lisan maupun tulisan. Agar memiliki kesatuan berbahasa, mahasiswa harus sering disodori bacaan yang bisa ditiru sehingga mahasiswa memiliki ketrampilan menulis yang baik. Mahasiswa yang pandai membaca akan lebih cepat mampu memahami ejaan, diksi, paragraf, dan karangan.


KETIDAKSANTUNAN RAGAM BAHASA ILMIAH

Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa karangan yang dibuat oleh mahasiswa, baik karangan ilmiah maupun populer, penulis menemukan ketidaksantunan berbahasa, seperti penerapan ejaan yang salah, pilihan kata yang tidak baku, kalimat yang tidak efektif, paragraf yang tidak padu, dan konvensi penulisan yang tidak teratur.


Contoh Makalah :

Latar Belakang Masalah

Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehiduapan manusia, kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Diberbagai belahan bumi peningkatan kesehatan sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum. Secara ilimiah sumber air minum yang terdapat dalam belahan bumu yang beriklim empat musim dapat dikategorikan lebih baik, namun daerah yang beriklim dua musim sangat dilema, terutama di indonesia yang sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar kwalitas air minum yang baik.

Salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang air minum adalah P.T Romeo Alam Segar yang memproduksi air minum dalam kemasan yang memenuhi standar kwalitas. Saat ini produk tersebut telah tersedia diberbagai sektor pasar, baik pasar sederhana maupun pasar terkemuka seperti misalnya supermarket, minimarket, dan lain-lain.

Meskipun P.T Romeo Alam Segar adalah perusahaan yang cukup besar, tetapi penjualan produksinya tidak bisa dikatakan tanpa pesaing karena adanya berbagai merk yang beredar dipasaran saat ini. Perusahaan-perusahaan pesaing berlomba-lomba berusaha mentargetkan kemenangan dengan menggunakan kebijakan-kebijakan promosi penjualan seperti adanya discount.

Sejak P.T Romeo Alam Segar memproduksi air minum dalam kemasan, program discount dijalankan sebagai fungsi kontrol harga eceran produk air minum, tetapi sejak menjamurnya merk-merk air minum dalam kemasan tersebut, program potongan harga lebih diintensifkan untuk mengantisipasi persaingan. Berdasarkan data-data penjualan setiap tahunnya program potongan harga yang telah dijalankan memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap target penjualan.

Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby Amrora Primapuspa, S.E ini sudah memberikan potongan harga. Tetapi belum mencapai sasaran nilai penjualan yang diinginkan karena disebabkan oleh situasi sulit yang melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, tingkat inflasi yang melonjak dan pergolakkan politik yang menyebabkan kerusuhan dimana-mana. sehingga mengakibatkan daya beli konsumen melemah. Begitu juga yang dialami oleh P.T Romeo Alam Segar yang memutuskan menaikkan diskon yang lebih tinggi ditahun berikutnya. Sasaran utam perusahaan yang beralamat di jalan Abdul Rahman 99 Jakarta Timur ini bukan semata-mata demi untuk mencapai target, tetapi juga mencapai peningkatan volume penjualan yang maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Potongan Harga Terhadap Nilai Penjualan Pada Produk Air Minum PT. Romeo Alam Segar “.


A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diajukan yaitu sebagai berikut :

1) Apakah terdapat hubungan antara potongan harga dengan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar ?

2) Bagaimanakah potongan harga terhadap nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar ?

B. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu :

a) Untuk mengetahui hubungan antara potongan harga dengan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar.

b) Untuk mengetahui pengaruh potongan harga terhadap nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar.

Analisa kesalahan bahasa pada makalah :


Ketidaksantunan Ejaan

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi, cara memisahkan atau menggabungkan kata, dan cara menggunakan tanda baca. Ejaan yang berlaku sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang diresmikan pada 16 Agustus 1972. Ketidaksantunan ejaan pada makalah ini yaitu a) penulisan subjudul, b) penulisan kata depan, c) dan penggunaan tanda baca.

Menurut EYD, penulisan judul menggunakan huruf kapital diawal kata kecuali kata tugas. Selain itu, tanda titik tidak digunakan dibelakang subjudul dan penulisan subjudul pun tidak menggunakan huruf miring, kecuali judul buku.

Penulisan judul berikut salah.

A. Latar belakang masalah.

B. Rumusan masalah.

“Pengaruh Potongan Harga Terhadap Nilai Penjualan Pada Produk Air Minum PT Romeo Alam Segar”

Penulisan yang benar yaitu :

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

“Pengaruh Potongan Harga terhadap Nilai Penjualan pada Produk Air Minum PT Romeo Alam Segar”


Ketidaksantunan Diksi dan Kalimat.

Diksi adalah pilihan kata dalam mengungkapkan apa yang ingin disampaikan. Terdapat ketidaksantunan diksi dalam makalah yaitu berhubungan dengan pemilihan kata baku dan tidak baku.

Kata Tidak Baku Kata Baku

Mentargetkan menargetkan

Memroduksi memproduksi

kwalitas kualitas

Menurut kaidah bahasa Indonesia, pembentuk awalan me- akan luluh jika menghadapi kata-kata yang berhuruf awal /s/, /p/, /t/, dan /k/, kecuali kluster seperti /kr/, /pr/, /tr/, dan /sp/. Dengan demikian, diksi yang benar bukan bentuk mentargetkan dan memroduksi, melainkan bentuk menargetkan dan memproduksi.

Selanjutnya, pemilihan kata kwalitas yang diserap dari bahasa Inggris quality adalah salah, seharusnya kualitas. Penyerapan unsur asing kedalam bahasa Indonesia sudah diatur dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 146/U/2004 tentang Pedoman Umum Pembentukan Istilah.

Ketidak santunan yang lain terletak juga pada pemilihan kata yang boros dan idiomatik yang salah sehingga kalimat menjadi tidak efektif.

Perhatikan contoh berikut ini.

  1. Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby Aurora Primapuspita, S.E. ini sudah memberikan potongan harga, tetapi belum mencapai sasaran nilai penjualan yang diinginkan karena disebabkan oleh situasi sulit yang melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti misalnya pengangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, tingkat inflasi yang melonjak, dan pergolakkan politik yang menyebabkan kerusuhan dimana-mana
  2. Saat ini produk tersebut telah tersedia di berbagai sektor pasar, baik pasar sederhana ataupun pasar terkemuka seperti misalnya supermarket, minimarket, dan lain-lain.

Kata Boros Kata Hemat

karena disebabkan oleh …karena…

…disebabkan oleh…

seperti misalnya…dan lain-lain …seperti…

…misalnya…

…dan lain-lain

demi untuk … demi… …untuk…

inflasi yang melonjak pelonjakan infalsi

pergolakkan poltik pergolakan politik

Ketidaksantunan Paragraf

Kalimat-kalimat yang terangkai akan membentuk paragraf. Paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kepaduan. Persyaratan kepaduan ini dapat tercapai jika menerapkan penggunaan kata penghubung yang tepat, baik kata penghubung intrakalimat maupun kata penghubung antarkalimat. Kata tetapi dan sehingga bukan merupakan kata penghubung antarkalimat, melainkan kata penghubung intrakalimat. Sebaliknya, kata namun bukan kata penghubung intrakalimat, melainkan kata penghubung antarkalimat yang berfungsi menghubungkan antara kalmat yang satu dengan yang lain.

Perhatikan contoh ketidaksatuan berikut ini.

Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia, kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Di berbagai belahan bumi peningkatan kesehatan sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum. Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat dalam belahan bumi yang beriklim empat musim dapat dikatagorikan lebih baik, namun daerah yang beriklim dua musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar kualitas air minum yang baik.

Revisi dari paragraf diatas :

Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia, kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Diberbagai belahan bumi peningkatan kesehatan sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum. Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat dalam belahan bumi yang beriklim empat musim dapat dikatagorikan lebih baik, tetapi daerah yang beriklim dua musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar kualitas air minum yang baik.


Catatan :

Dalam penulisan karya ilmiah atau makalah harus mengikuti aturan – aturan penulisan yang sudah ditentukan. Penulisan yang baik harus sesuai dengan EYD. Hal ini dimaksudkan agar para pembaca mudah memahami isi dari penulisan tersebut, dan agar dapat menghindari kesalahan makna dari kata – kata yang terkandung dalam makalah atau karya ilmiah tersebut.